Kerja Berlebihan Ganggu Mental

Bekerja hendaknya dibatasi delapan jam dalam sehari. Atau, dalam sepekan tak bekerja lebih dari 40 jam. Sebab, kerja berkepanjangan memiliki kemungkinan penurunan mental lebih tinggi pada usia paro baya.
Sebuah penelitian melibatkan lebih dari 2.200 pekerja pemerintahan di Inggris. Hasil tes fungsi kognisi mereka yang bekerja dalam waktu lama buruk. Termasuk, mereka mengalami penurunan mental bertahap secara akut sejalan dengan waktu.
Riset yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology awal bulan ini membandingkan para pekerja yang bekerja 55 jam lebih per minggu dengan kelompok pekerja yang aktif dalam rentang 35-40 jam setiap minggu.
Kelompok pertama menunjukkan penurunan kemampuan beralasan terstruktur dalam lima tahun sesudahnya.
Tapi, Marianna Virtanen, ketua tim penelitian sekaligus doktor dari Finnish Institute of Occupational Health di Helsinki, mengatakan, kemungkinan ada faktor tak terukur lain yang mengaitkan antara bekerja dalam waktu lama dan kelemahan fungsi kognisi. Penemuan itu hasil penelitian yang dilakukan selama lima tahun.
Pada awal dan akhir periode riset, responden diminta melengkapi lima tes standar fungsi kognitif. Mereka yang bekerja lebih lama cenderung memiliki tingkat stress tinggi, gangguan tidur, dan minum alkohol lebih banyak daripada rekan mereka yang bekerja dalam waktu standar.
Bagi pekerja sif malam, masalah timbul pada kebiasaan tubuh. Memang, pekerja malam mengakali dengan tidur pagi hingga siang. Hal tersebut dianggap mengganti kebutuhan tidur delapan jam per hari. Masalahnya, tubuh harus dibuat melawan siklus alami. Yakni, bekerja berdasar cahaya terang dan beristirahat saat gelap.

Sumber : Jawa Pos 17 Maret 2009