Tepat Dalam Keadaan Darurat

Dalam keseharian, kita kadang tidak bisa menghindari kecelakaan. Baik kecelakaan kecil di rumah tangga seperti teriris pisau, atau yang berat seperti tertabarak mobil.
Saat melihat korban, biasanya kita ingin memberikan pertolongan pertama sebelum dia dibawa ke rumah sakit. Namun sayangnya, kadang pertolongan itu malah memperparah.
Duh, bagaimana agar tidak terjadi? Apa yang sebaiknya kita lakukan? Berikut beberapa tips pertolongan pertama dari Prof. Dr. dr. Eddy Rahardjo, Sp.AnK.IC., konsultan Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSU Dr. Soetomo Surabaya :

Terkena racun binatang :
Jika tergigit binatang, seperti anjing, kucing, monyet, ada dua akibat. Yang pertama, luka mudah infeksi karena kuku dan ludah binatang penuh dengan kuman.
Bawa saja korban langsung ke rumah sakit. Disana luka akan dicuci dengan antiseptik dan diberi antibiotik. Jika terjadi perdarahan, hentikan perdarahan dan bawa ke rumah sakit. Jangan diobati sendiri.
Akibat kedua, kemungkinan tertular virus rabies yang sangat sulit pengobatannya. Idealnya bawa binatang itu ke rumah sakit lalu diperiksa apakah terinfeksi rabies atau tidak. Jika terinfeksi, maka pasien akan diberi anti-rabies. Tapi tetap pentingkan si korban untuk dibawa langsung ke rumah sakit. Jangan diobati sendiri.
Kadang-kadang ada pasien yang demam setelah dicakar kucing pada hari ketiga atau keempat. Biasanya tidak berbahaya, tetapi sebaiknya tetap dibawa ke rumah sakit.
Lain lagi jika terkena bisa hewan seperti ular, kalajengking, atau laba-laba, yang antiserumnya belum tentu tersedia. Idealnya, sama dengan cara jika digigit binatang di atas.
Jika tidak bisa, pengobatan dilakukan berdasar reaksi pasien. Misal, jika gatal diberi anti histamine, jika demam diberi penurun demam, dan seterusnya.
Yang bisa dilakukan setelah digigit binatang berbisa, ikat bagian yang digigit dengan ikatan yang tidak terlalu kuat. Bisa menyebar melalui kelenjar getah bening, bukan melalui pembuluh darah. Jika mengikat pembuluh darah memang harus erat, jika kelenjar getah bening tidak perlu terlalu kuat.
Lalu, bawa korban secepat mungkin ke rumah sakit. Sebisa mungkin sebelum satu jam sudah ditangani rumah sakit.

Luka memar :
Luka memar karena benturan bisa berbahaya bisa tidak. Tidak berbahaya jika terjadi pada permukaan tubuh. Sebaliknya, jika terjadi di organ dalam seperti di daerah perut dan kepala, wajib diwaspadai.
Benturan di daerah sekitar lambung bisa berbahaya, karena di sebelah kiri lambung ada limpa dan di sebelah kanan ada hati. Kedua organ itu sangat penting dan mudah terluka.
Luka dalam yang parah tidak akan tampak dari luar. Yang terlihat mungkin hanya memar biru kecil di daerah perut, tetapi di dalamnya bisa saja limpa atau hatinya pecah. Jika menyadari terbentur di daerah di sekitar perut, jangan remehkan.
Coba periksa dan istirahatkan sebentar. Jika setelah beberapa waktu tidak ada keluhan apapun, berarti tidak ada yang serius.
"Tapi jika perut terasa sakit lebih dari satu jam, segera bawa ke rumah sakit untuk dipastikan lebih lanjut", saran Eddy.
Jika benturan terjadi di kepala dan keras, korban pasti langsung tidak sadarkan diri. Jika terjadi seperti ini, langsung bawa ke rumah sakit. Tapi jangan anggap enteng pula jika benturan itu tampak tidak begitu keras, namun korban sempat pingsan.
Segera bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kemungkinan terjadi perdarahan ringan di dalam kepala yang seiring waktu makin lama makin berat.
Jika korban sadar dan mengeluh nyeri pada kepala, pusing berputar-putar, mual bahkan muntah, segera bawa ke rumah sakit. Kemungkinan ada proses di dalam kepala yang masih berkembang terus.
Jika kepala terbentur, lebih baik segera bawa ke rumah sakit supaya segera didiagnosa. Kalaupun tidak terjadi apa-apa, lebih baik ada pernyataan resmi dari pihak rumah sakit.

Tersedak :
Kalau tersedak barang kecil dan masih bisa bernapas, walaupun tersengal-sengal, segera bawa ke rumah sakit. Di rumah sakit akan diperiksa lebih lanjut dan akan dicari dimana barang itu tersangkut, kemudian akan dikeluarkan barang penyebab korban tersedak.
Yang perlu harus ditolong, jika tersedak benda besar sampai kesulitan bernapas. Berdirikan korban, minta dia membungkukkan badan, kemudian rangkul area perut dan beri sedikit tekanan di ulu hati (jangan lakukan pada wanita hamil), lantas minta orang lain untuk menepuk-nepuk keras punggung antara kedua belikat. Tujuannya agar ada hentakan udara ke paru-paru, hingga benda yang membuatnya tersedak bisa keluar.
Kalau tidak ada orang lain yang membantu, ajak penderita membungkuk membelakangi kursi. Letakkan perutnya diatas sandaran kursi sambil sedikit menekannya, kemudian tepuk-tepuk punggungnya. Hal ini harus cepat dilakukan. Jika terlambat, walaupun hanya 5 menit, korban bisa meninggal akibat tidak bisa bernapas.

Stroke :
Yang paling penting segera bawa pasien stroke ke rumah sakit karena jika terlambat penanganannya akan memperparah kondisi pasien. Jika pasien tidak sadar, jagalah supaya pernapasannya tidak tersumbat. Baringkan terlentang dan tengadahkan kepalanya. Jika napas pasien berhenti lakukan CPR. Namun, dengan menolong menjaga jalan napasnya saja, sebagian besar pasien masih selamat ketika sampai di rumah sakit.

Mimisan :
Mimisan bisa jadi gejala berbahaya, karena bisa saja disebabkan demam berdarah. Jika terjadi mimisan, tekan pangkal hidung korban sambil dibawa ke rumah sakit. Bernapasnya lewat mulut. Mimisan biasa tidak akan membuat pasien kehilangan banyak darah seperti orang trauma. Dengan menekan pangkal hidung biasanya darah yang keluar sudah bisa terhenti.

Keseleo :
Keseleo dalam bahasa awam ada dua kemungkinan. Pertama urat-urat penahan otot tertarik sampai parah, atau kedua, persendian yang salah posisi.
Untuk mengetahui penyebabnya harus difoto sinar X di rumah sakit terlebih dahulu. Untuk pertolongan pertama, pasang bidai/penahan seperti pada korban patah tulang.

Nyeri di daerah dada sekitar jantung :
Penyebabnya ada dua macam, karena kondisi badan yang sedang tidak nyaman, atau serangan jantung. Baringkan penderita dan segera bawa ke rumah sakit. Jangan diperbolehkan langsung duduk atau berjalan, meskipun mengaku sudah kuat. Usahakan segera ke rumah sakit.
Tenangkan dia, baringkan, dan jangan diberi minum atau makan. Karena kalau kesadaran korban menurun dan diberi minum, korban bisa muntah dan masuk ke paru-paru.
Dengan menenangkan dan membaringkan korban, tanpa diberi apa-apa, lalu segera membawa korban ke rumah sakit, kesempatan korban untuk selamat sebesar 30%.
Jika korban bisa mencapai rumah sakit kurang dari satu jam sejak serangan, maka kesempatan kesembuhannya meningkat lebih besar lagi.

Bahan kimia, gas & tersetrum :
Bahan kimia yang banyak ada di rumah tangga, biasanya bersifat asam, contohnya pembersih keramik. Jika terkena kulit, bisa membakar. Penanganannya sama dengan penanganan luka bakar. Cepat siram dengan air bersih sebanyak-banyaknya. Begitu juga jika terkena mata. Setelah itu, segera bawa ke rumah sakit.
Jika bahan kimia itu tertelan, segera bawa ke rumah sakit. Sebagian dokter menganjurkan, jika korban masih sadar dan bisa minum, berikan segera susu.
"Susu bukan penawar, tetapi mengencerkan bahan kimia sehingga keganasannya berkurang", beber Eddy.
Begitu juga mencium gas beracun, misal bocoran LPG. Segera usahakan korban menghirup udara bersih, dan bawa ke rumah sakit. Jika tidak sadar, jaga pernapasannya.
Untuk korban tersetrum, sebelum buru-buru menolong, pastikan dulu korban masih terhubung arus listrik atau tidak. Jika masih terhubung, jangan sentuh korban tapi matikan dahulu sumber listrik.
Setelah itu, periksa kondisi korban. Jika jantung masih berdenyut, dalam keadaan sadar atau tidak sadar, segera bawa ke rumah sakit. Jika jantung tidak berdenyut dan Anda mampu memberi pernapasan buatan dan pijat jantung (Cardiopulmonary Resuscitation atau CPR) lakukanlah. Jika tidak mampu, segera bawa ke rumah sakit. Semakin cepat semakin baik.

Luka bakar :
Luka bakar sering juga terjadi di rumah, mulai dari terkena api, air panas, seterika, minyak panas, dan sebagainya.
Hal pertama yang harus dilakukan, segera dinginkan luka. Caranya siram bagian yang terkena panas tadi dengan air suhu normal sebanyak-banyaknya. Air yang digunakan harus air bersih. Lebih baik lagi jika menggunakan air mineral, karena lebih higienis.
Jangan diberi air es, karena penyebab luka biasanya masih menempel pada kulit, seperti air atau minyak yang panas. Dengan menyiramkan air bersih sebanyak-banyaknya, penyebab luka tadi akan lepas dari kulit, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih fatal.
Ada anggapan jika disiram air, luka akan menggelembung dan meninggalkan bekas. Justri itu pertanda bagus, karena penggelembungan kulit berarti bagian kulit yang paling luar sudah bereaksi untuk melindungi bagian kulit yang dalam.
Luka yang menggelembung bisa diobati di rumah sakit. Segera tutup luka dengan kain bersih atau lebih baik lagi dengan kasa steril, dan bawa ke rumah sakit. Jika tidak ada air bersih, luka bakarnya kecil, dan di depan Anda ada mentega. Anda boleh mengoleskannya ke luka bakar.
Mentega jika terkena panas akan mencair. Proses pencairan itu menarik panas dari kulit. Namun, jika luka bakarnya terlalu besar, paling baik gunakan air bersih karena langsung mendinginkan lukanya.

Sumber : Tabloid Nyata edisi 1964 Februari 2009 hal 19