Tinta Tato Jadi Alergen

Karena tren atau ikut-ikutan teman, banyak anak memakai temporary tatto atau tato sementara. Hal itu ditunjangpula oleh bonus tato stiker oleh produsen makanan. Padahal, tato tersebut dapt merusak kulit.
"Bahkan, tato yang sejatinya bersifat sementara itu dapat menjadi tato permanen"' jelas dr. Tedjoseputro, SpKK. Perubahan tersebut, lanjut dia, terjadi pada mereka yang mengalami alergi. Pengidap alergi, menurut Tedjo, rentan iritasi dan infeksi kulit. Dengan begitu, tinta yang semula berada di permukaan kulit malah masuk lebih dalam. "Akhirnya, menjadi (tato) permanen", tutur spesialis kulit dan kelamin dari RS. Mitra Keluarga Surabaya itu.
Dia juga menyatakan, kondisi tersebut meningkat seiring masa liburan. "Parahnya, mereka terus mengulangi meski pernah mengalami alergi. Namanya juga anak-anak", selorohnya. Padahal, tambah dia, serangan alergi kedua biasanya lebih parah daripada yang pertama. Alergi kedua itu bisa membuat kulit langsung berair dan bentol-bentol.
Tedjo mengungkapkan, penyebab alergi adalah tinta dari tato sementara atau stiker. Alergi itu biasanya timbul selama tato masih melekat. "Tato begini bertahan selama dua pekan. Rentang waktu itulah muncul masalah di kulit", katanya.
Untuk menghindarkan alergi, menurut Tedjo, tindakan preventif dilakukan dengan mengetes tinta. Caranya, menempelkan tinta pada kulit yang berada di bagian badan tersembunyi. Misalnya, lengan atas. "Biarkan tinta selama tiga kali 24 jam dan jangan kena air. Jika tidak ada masalah, berarti tinta bukan alergen (pencetus alergi)", tegasnya.

Sumber : Jawa Pos 22 Maret 2009