Fatty Liver, Bahaya Karena Tanpa Gejala

Salah satu penyakit sindrom metabolik yang tak boleh disepelekan adalah perlemakan hati (fatty liver). Sebab, penyakit itu asimptomatis. Maksudnya, nyaris tanpa keluhan sehingga pasien tak menyadari telah menderita penyakit tersebut.
"Karena asimptomatis, penyakit ini baru diketahui ketika pasien menjalani general checkup, yakni ada peningkatan SGPT/SGOT serta kecurigaan gambaran USG", kata Prof. dr. Iswan Abbas Nusi SpPD-KGEH.
Perlemakan hati, kata dokter spesialis penyakit dalam RSUD dr. Soetomo itu, adalah kondisi sel hati mengalami degenerasi karena sel lemak. Pasien yang mengonsumsi banyak makanan berlemak besar kemungkinan menderita penyakit itu.
Sebab, lemak berupa trigliserida, kolesterol, dan yang lain diolah di sel hati. Sintesis asam lemak berlebihan akan menimbulkan racun. Hal itu memicu timbulnya reaksi radang hingga kematian sel hati. "Lemak inilah yang akhirnya mengendap dan bersarang di dalam sel hati", ujarnya.
Jika lemak banyak menempel, jumlah sel hati yang sehat berkurang dan berubah menjadi sel hati berlemak. "Hati mengalami perlemakan hebat dan pembentukan jaringan ikat (fibrosis)", jelasnya. Bila proses itu berlanjut, ungkap Iswan, akan terjadi penurunan fungsi liver.

Sumber : Jawa Pos 11 Mei 2009