Alergi Perlu Obat, Flu Cukup Istirahat

Bersin dan hidung meler tak selalu pertanda influenza

 

Tiap kali mengalami gejala sering bersin dan hidung berair, umumnya kita mengira kena flu sehingga minum obat flu (influenza). Anggapan itu mungkin benar. Tapi, bersin dan hidung berair tersebut bisa juga merupakan gejala rhinitis alergi, bukan flu. Dengan mengenali gejala dan penyakit secara tepat, pengobatan bisa lebih fokus. Dengan begitu, pasien cepat sembuh.

“Pengobatan untuk penderita infuenza dan rhinitis alergi berbeda. Jika penderita rhinitis alergi minum obat pilek, ya dia tidak sembuh-sembuh. Begitu juga sebaliknya”, kata dr. Roestiniadi Djoko Soemantri Sp THT-KL.

Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorok, kepala, dan leher RSUD dr Soetomo itu menjelaskan, meski gejalanya mirip, kedua penyakit tersebut bisa dibedakan. Rhinitis alergi kambuh saat pasien terpapar bahan alergen. Misalnya, debu, serangga, jamur, atau bulu hewan.

Sementara itu, pilek baru muncul 1-3 hari setelah terserang virus influenza. Gejalanya, pasien bersin dan hidung meler. Lendir yang keluar dari hidung berwarna putih dan bisa berubah menjadi kuning kental.

“Biasanya, gejala tersebut disertai demam dan rasa sakit di seluruh tubuh”, kata dokter yang akrab disapa Yusi tersebut.

Gejala rhinitis alergi juga berupa bersin dan hidung meler. Namun, cairan yang keluar bening dan encer. Pasien alergi juga tak mengalami demam seperti penderita flu. Gejala tersebut kadang disertai mata berair, gatal di hidung dan tenggorokan, mengantuk, lelah, serta mudah tersinggung.

Yusi menegaskan, selama pasien rhinitis masih terpapar bahan alergen dan tak minum obat, keluhan tak bisa sembuh. “Lain halnya dengan penderita flu. Penyembuhannya hanya istirahat dan meningkatkan imunitas tubuh. Konsumsi obat hanya dilakukan kalau sangat diperlukan”, papar kepala instalasi rawat jalan (IRJ) RSUD dr Soetomo tersebut.

Yusi mengingatkan, masyarakat sering sulit membedakan dua penyakit tersebut. Karena itu, untuk memastkan, pasien sebaiknya berobat ke dokter. Kalau pasien ternyata menderita rhinitis alergi, dokter juga bisa melakukan tes alergi. Dengan begitu, diketahui bahan alergen yang menyebabkan rhinitis. “Kalau tahu penyebabnya, pasien kan bisa menghindarinya agar tak kumat lagi”, katanya.

Selain itu, pasien dua penyakit tersebut diminta menjaga kondisi tubuh. Caranya, menjaga pola makan, bergaya hidup sehat, dan berolah raga. Dalam kondisi imunitas baik, virus tak akan mudah menyerang. “Rhinitis alergi juga tak mudah kumat”, imbuh Yusi.

 

Sumber : Jawa Pos, 17 Juni 2009