Jam Tidur Berubah, Bukan Insomnia

Istilah insomnia dikenalorang awam sebagai tidak bisa tidur. Artinya, waktu tidur berkurang secara kualitas maupun kuantitas. Mata terasa ingin melek terus. Padahal, tubuh sudah sangat mengantuk dan lelah. “Kebanyakan, hal tersebut terjadi karena pasien mengalami depresi atau cemas berlebihan”, kata dr Nining Febriyana SpKJ.

Ada gejala lain yang juga disebut insomnia. Yakni, pasien sering tidur, lantas bangun. Ha itu terjadi berulang-ulang. Psikiater RSUD dr Soetomo tersebut menjelaskan, gejala itu juga dinamakan insomnia. Tapi, penyebabnya berbeda. “Hal tersebut terjadi karena gangguan di otak seperti peradangan, tumor, dan trauma”, jelasnya.

Gejala insomnia lain, pasien tidur, kemudian bangun lebih awal.  Lalu pasien tak bisa tidur lagi. Tapi, Nining menegaskan, itu tak berlaku bila tidur lebih awal. Misalnya, seseorang biasanya tidur sekitar pukul 22.00, kemudian bangun pukul 05.00. Pada hari lain, dia tidur lebih awal pukul 19.00. Ada kemungkinan, orang tersebut bangun pukul 02.00. “Insomnia kelompok itu adalah tidur pada jam biasa. Tapi, orang tersebut bangun lebih awal dan tak bisa tidur lagi”, paparnya.

Ada juga pasien yang tak bisa tidur sama sekali. Menurut Nining, ada kemungkinan bahwa pasien itu mengalami gangguan jiwa berat. “Dalam kondisi tersebut, pasien sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikiater”, katanya.

 

Sumber : Jawa Pos 24 Juni 2009