Tak Hanya Membatasi Gula

Pandangan orang terhadap diet pada pengidap diabetes melitus alias kecing manis berarti ya mengurangi yang manis-manis. Tampaknya, tak sesederhana itu.

“Prinsip diet pada penderita diabetes adalah tepat  jadwal, jenis, dan jumlah”, kata Endah Bardiati, koordinator Departemen Gizi RS. Mitra Keluarga Surabaya.

Ada beberapa makanan dan minuman yang tak boleh dikonsumsi. Terutama yang terbuat dari gula murni. Misalnya, gula, sirup, selai, susu kental manis, es krim, soft drink, kue manis, dodol, cake, abon, sarden, dendeng, dan kecap manis. Termasuk gula jawa dan madu. “Kalau mau es krm, pilih jenis low calorie”, lanjut Endah.

Untuk buah-buahan, jenisnya terbatas. Misalnya, apel, pir, pepaya, serta pisang kepok. “Makanan yang masuk kelompok karbohidrat jelas-jelas dibatasi konsumsinya. Meliputi roti tawar, makaroni, pasta, lontong, ketan, dan makanan berbahan tepung lainnya”, ungkap perempuan 29 tahun tersebut.

Sayur pun tak semua boleh dimakan. Endah mencontohkan buncis. Penderita diabet tanpa komplikasiasam urat boleh mengonsumsi buncis. Misalnya 3 x 100 gram dalam sehari. “Namun, bila kadar asam uratnya tinggi, konsumsi dibatasi 2 x 50 gram saja”, ucapnya.

Lalu, bagaimana dengan anak dan remaja penderita diabetes? Eko Dwi Martini DCN, ahli gizi RSUD dr Soetomo Surabaya, menuturkan tak ada perbedaan perlakuan pada penderita diabetes remaja dan dewasa. “Yang beda hanya diet untuk anak”, katanya.

Yakni disesuaikan masa pertumbuhan si kecil. Bila tanpa komplikasi, komposisi makanan 60 persen karbohidrat, sisanya masing-masing 20 persen protein dan lemak.

Tepat jadwal makan juga menjadi salah satu kunci keberhasilan menstabilkan kadar gula darah. Hal itu berkaitan dengan produksi insulin. “Olah raga ringan selama sepuluh menit setiap selesai makan dibutuhkan”, lanjut Endah. Tepatnya 1,5 jam setelah makan. Dengan begitu, kadar gula bisa segera turun.

Dia menegaskan, pasien dan keluarga hendaknya mengerti bahan pangan alternatif. Dengan begitu, pengidap diabetes bisa makan sesuai porsi dan menu yang disukai tanpa takut kadar gula meningkat drastis.

 

Sumber : Jawa Pos 24 Juni 2009