Empat Bahan pada Pasta Gigi

Akhir-akhir ini beredar beragam pasta gigi. Ada pasta gigi yang diklaim bisa mengenyahkan plak. Ada pula yang berfungsi sebagai whitening (pemutih) hingga berperan menguatkan gigi. Benarkah manfaat yang diklaim atas pemakain pasta gigi tersebut?

Menurut drg Roberto Simandjuntak MS SpBM, belum ada standardisasi bahan isi dari pasta gigi. Namun, dalam kondisi minimal, biasanya pasta gigi terdiri atas bahan abrasive (pembersih), astringent (membuat mulut jadi segar), flavour (rasa), serta antiseptic (pembasmi kuman). “Kadar antiseptic sangat sedikit, sehingga tak begito optimal sebagai pembunuh kuman di rongga mulut”, jelasnya.

Spesialis bedah mulut Siloam Hospital Surabaya itu menyatakan, masyarakat hendaknya tak termakan iklan pasta gigi. Misalnya, pasta gigi yang mengklaim bisa membersihkan igi hingga mengkilat.

“Bisa jadi, bahan abrasive-nya yang diperbanyak. Memang, gigi terasa bersih dan kesat. Namun, lama-kelamaan bahan tersebut dapat menggerus email”, terangnya. Padahal, email merupakan bahan pelapis terluar gigi yang juga menjadi benteng pertahanan. Jika email rusak, gigi ikut rusak.

Demikian juga pasta gigi yang berfungsi memutihkan. Roberto menjelaskan, bahan tersebut sepertinya tak diperlukan. Sebab, pori-pori gigi sangat halus, sehingga bisa menyerap makanan dan minuman tertentu.  Misalnya, kopi, teh, makanan berlemak, serta rokok.

“Jika ingin gigi putih, ya sebaiknya hindari makanan dan minuman tersebut”, lanjut dosen FKG Unair itu. Jadi, menggunakan bahan pemutih gigi bukan solusi agar gigi putih, jika konsumsi makanan dan minuman itu tetap banyak.

 

Sumber : Jawa Pos 24 Juni 2009